Kewajiban Umat Terhadap Al-Quran

Al-Quran adalah Konstitusi yang menyeluruh tentang hukum Islam, dia adalah sumber yang penuh dengan kebaikan dan hikmah bagi hati dan nurani yang beriman kepadanya, sebagaimana dia adalah sebaik-baik sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sabarku di Medan Azhar!

"..Ana rasa menyesal sangat pindah dari sekolah ni....tengok la...anta pun dah jadi hafiz...kalau ana stay lagi...insyaallah ana pun hafiz mcm anta kan?? Rugi kan pindah?? AAaaaaHHhh!!! Menyesal betul...KALAULAH DULU TU ANA LEBIH BERSABAR...."

Kiat Menghafaz Al-Quran

Tidak dapat tidak bagi mereka yang inginkan hafazan yang kuat memerlukan masa yang panjang.

Komunikasi Dengan Allah – DOA

Berdoa akan mewujudkan rasa penghambaan(ubudiyyah) kita kepada Allah. Kita sebagai hamba yang lemah dan tidak berdaya memohon kepada Pencipta kita, Yang Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.

Rugi Setahun??!!

Ayyuhal Ikhwah wa Akhawat,Saya sering-sering saja terdengar perkataan yang bunyinya agak jelek dan pelik. Saya amat hairan dengan bunyi perkataan tersebut yang bunyinya lebih kurang begini:“Kalau masuk tahfidz dekat SMAAZ, makanya kita bakal rugi setahun.”

Sunday 10 July 2011

Tabung Pembangunan Dar-Tahfidz Al-Azhar

Kepada sesiapa yang bermurah hati untuk menghulurkan sedikit sumbangan, bolehlah membuat sedemikian dengan memasukkan jumlah dana yang ingin diinfakkan ke dalam tabung yang disediakan di masjid Al-Azhar [coming soon - doakan insyallah].

Friday 8 July 2011

How to Memorize Qur'an

كيف تحفظ القرآن؟؟
ممكن الاخوة الاعضاء يكتبو طريقتهم في الحفظ ... كل واحد لديه طريقته الخاصة
انا طريقتي هي : ركّز, كرر, ثم احفظ
انت ماهي طريقتك؟ ممكن الجواب بأي لغة تريد ... عربي, ماليزي, انجليزي, صيني.... الخ
المقصود نستفيد من خبرات وتجارب الجميع


This document was created with the intention of giving you (the future Hafiz Insha’Allah) tips on how to memorize the Holy Qur’an by using Memorize-Quran.com's method. We understand that everybody has their own preferred method of memorization, but Insha’Allah you will be able to benefit from this tutorial.

If you are not a child anymore and are in doubt that you will ever be able to memorize the Glorious Qur’an, do not fret! We will show you how you can take advantage of your memory so you can memorize the Holy Qur’an in no time Insha’Allah!

There are some basic laws of memory that we need to first recognize, they are as follows –

Law of Frequency:

We tend to remember things we experience the most often, rather than those we experience only once in a while. You are much more likely to remember your name or your phone number than the square root of 3.

Law of Recency:

We are more likely to remember things that happened recently than those that happened a long time ago. You can probably remember what you had for dinner yesterday, but not what you ate for dinner two weeks ago today.

Law of Vividness:

We tend to remember the most spectacular or striking impressions rather than those that are more ordinary. You can probably remember what you did on your last birthday, or perhaps the Space Shuttle Challenger explosion, but not what happened on the previous day of those occasions.
Now that we have come face to face with our memory, Insha’Allah it will be easier to bend the rules to achieve the final goal – Hifz-ul-Qur’an!

1) When it comes to the Law of Frequency – the best way to keep the ayahs of the Holy Qur’an inside your memory is to repeat them constantly, especially when you first start to learn a surah. Once you get used to these phases of repetition you will find that even when you are taking a stroll outside or doing other things you will be reciting the surahs to yourself Insha’Allah. We find that the easiest method of learning a surah is -

a) Choose the Surah you would like to memorize.

b) Sit down and listen to the audio recitation 3 times.

c) Follow along with the recitation for 10-20 minutes and repeat along.

d) Repeat steps a through c everyday for seven days.

However, we also find that the best way to memorize an ayah is –

a) Choose the ayah you would like to memorize.

b) Sit down and listen to the recitation 3 times.

c) Follow along with the recitation for 10-15 minutes while repeating.

d) Repeat the ayah whenever you have spare time during the day – Insha’Allah this will ensure that the ayah gets ingrained into your memory.

2) When it comes to the Law of Recency – it is imperative to recite the ayahs (or surahs) that you have recently learned in a constant manner… as we all know, human beings forget quite easily! Allahu Alim, if we continue to recite our ayahs and surahs, Insha’Allah we will not forget.

3) When it comes to the last rule of memorization (Law of Vividness) – Alhamdulillah! This is the least of our troubles, because the Holy Qur’an is the most spectacular, striking and glorious book – what else could be more spectacular than the Word of Allah?

Some people find it difficult to follow along with the Arabic scripture in the Holy Qur’an, for our users who fall into this category, we recommend following along with the transliteration of the Holy Qur’an which can be located here Insha’Allah –

Noble Transliteration

Yousuf Ali Transliteration

Pickthall Transliteration

US Tranliteration

Shakir Transliteration

Dutch Transliteration

French Transliteration

Italian Transliteration

German Transliteration

Spanish Transliteration

Swahili Transliteration

Turkish Transliteration

Indonesian Transliteration

Russian Transliteration

Malaysian Transliteration

Tamil Transliteration

Alhamdulillah, http://transliteration.org/ is a very good resource to help you follow along with the Qur’an, there are many other rich resources located on their website, we encourage you to make use of them Insha’Allah. http://www.muslimshowbiz.com/memorize/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=2

الحافظ رقم 28

الحافظ رقم 28 بمدرسة الازهر الثانوية (جترا-قدح-ماليزيا)

بحمد الله أكمل الطالب (أحمد فارس بن رسلي) حفظ القرآن كاملاً اليوم

اسأل الله أن يجعله قرة عين لوالديه وذخراً ومناراً للإسلام والمسلمين

.........
تحياتي
الحسن
 

Friday 29 April 2011

Rugi Setahun??!!


Untung dan rugi. Dua patah perkatan yang membawa maksud yang berlawanan. Sepatah perkataan membawa maksud kepada kebaikan, dan sepatah lagi membawa makna ke arah kekurangan ataupun keburukan.

Sudah ditetapkan bg SMAAZ –Sekolah kami dan sekolah kita-, untuk mewajibkan kemasukan Tahfidz selama setahun sebelum bersambung ke Tingkatan 4 kecuali bagi sesiapa yang sudah tamat ataupun yang hampir-hampir habis menghafaz Al-Qur’an.

Mengapa Tahfidz (Hafazan) Menjadi Keutamaan?
Firman Allah ta’ala yang bermaksud,
“Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”

Highlightnya di sini, ialah perkataan “Bacalah”. Pada zaman Nabi Muhammad shallallhu ‘alaihi wa sallam, apabila wahyu diturunkan atas Baginda, ayat tersebut terus diserap (dihafal) oleh baginda shallallhu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Mengapa mereka terus menghafal?

Ayyuhal Ikhwah wa Akhawat,
Asal perkataan “Bacalah” ialah “Hafazlah” atau “Ingatilah”.
Apabila ada perkataan baca, pastinya ia memerlukan sebarang tulisan samada yang ia fahami mahupun tidak. Contohnya, para pembaca yang membaca tulisan saya ini. Tetapi pada zaman baginda shallallahu ‘alaihi wa sallam, tulisan masih belum diperkenalkan. Tambahan pula, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itukan ummi? Inilah yang dikatakan mu’jizat Al-Qur’an yang mana senantiasa mengikut peredaran zaman.

Kembali pada tulisan “Bacalah”. Mengikut tatabahasa Bahasa Melayu, apabila perkataan perbuatan digabungkan dengan perkataan “lah”, ia akan membawa maksud suruhan. Untuk itu, asal perkataan “Bacalah” ialah “Hafallah” yang mana ianya merupakan suruhan Allah subhanahu wa ta’ala atau mengikut ‘Nahu’ (tatabahasa) Bahasa ‘Arab sebagai ‘fi’lul amri’.

Walaupun sesetengah ‘ulama’ menafsirkan perkataan “Bacalah” menurut fahaman masa kini, namun pengembalian maqasid kita kepada makna yang asal akan membawa kepada keberkatan dari-Nya di samping dengan pendekatan kita pada fahaman masa kini.


Ayyuhal Ikhwah wa Akhawat,
Saya sering-sering saja terdengar perkataan yang bunyinya agak jelek dan pelik. Saya amat hairan dengan bunyi perkataan tersebut yang bunyinya lebih kurang begini:

“Kalau masuk tahfidz dekat SMAAZ, makanya kita bakal rugi setahun.”

Ayyuhal Ikhwah wa Akhawat,
Tidakkah kalian berasa malu apabila saudara atau saudari kita mengatakan “Rugi setahun”. Bagi saya, perkataan itu tidak mungkin dituturkan oleh seorang yang mengaku dirinya sebagai mu’min.

Kenapa saya katakan begitu? Ikhwah dan akhawat bolehlah rujuk kembali introduction bagi post ini kembali. Ya!! Kan untung dan rugi itu beza benar ya?

Ayyuhal Ikhwah wa Akhawat,
Kenapakah kalian mengatakan rugi setahun? Apakah rugi kerana tidak mempelajari ilmu akademik? Persoalannya di sini, kalam yang anda tatap, anda sebut dan anda lafaz setiap hari samada dalam solat mahupun diluarnya ialah kalam Allah. Apakah buku-buku akademik itu lebih tinggi darjatnya daripada Kalam Allah? Bukan maksud tujuan penulisan ini untuk tidak menggalakkan kalian mempelajari ilmu akademik! Tetapi ianya adalah untuk menggalakkan lagi kebersamaan hati kita dengan Al-Qur’an.

Kenapa kalian katakan rugi setahun? Padahal dengan menghafaz Al-Qur’an, untungnya bukan setahun, bukan juga di Dunia, malah di Akhirat lebih-lebih lagilah!

Ayyuhal Ikhwah wa Akhawat,
-Alhamdulillah- Saya sebagai manusia yang telah ditakdirkan Allah untuk menghafal Al-Qur’an sejak kecil lagi. Sejak kecil lagi, untungnya udah tiba. Apabila umur bertambah, untungnya berlipat ganda. Dan sekarang, untungnya gila-gila!! Tak terbayang. (Kalau ikut ayat Ust. Sayuti “Tak terhetong”.) Inikan baru di dunia. Bukan lagi di Akhirat.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bermafhum:
“Sebaik-baik manusia di kalangan kamu ialah yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an.”
HR Bukhari dari ‘Utsman bin ‘Affan.

Ayyuhal Ikhwah wa Akhawat,
Seorang guru matematik ingin menjadikan muridnya pakar dalam matapelajaran matematik, ataupun menjadikan muridnya berstatus iQ tinggi. Mana mungkin seorang guru bisa melentur muridnya menjadi pakar sebelum dirinya dilentur!! Bagaimana ya dirinya dilentur? Ya!! Mudah aja, iaitu dengan mengingati formula-formula yang banyak dalam ilmu matematik.

Tambahan pula, ianya ilmu Al-Qur’an. Mana mungkin seorang ustaz mampu mengajarkan Kalam Allah itu padahal hatinya masih belum lagi dijinak dan dicairkan dengan Al-Qur’an. Bagaimana pula untuk menjinakkan hati dengan Al-Qur’an?
Salah satu caranya iaitu dengan menhafaznya. Keywordnya, hafazan mampu melahirkan manusia yang mampu mengawal segala jenis ilmu. Tidak kiralah samada ianya ilmu akademik mahupun ilmu agama.

Oleh itu Ayyuhal Ikhwah wa Akhawat, tulisan saya ini sebenarnya bukanlah untuk menyuluh, bahkan lebih-lebih lagi untuk disuluh.-check balik title blog nih! Wawawa.- Tujuan sebenar penulisan ini hanyalah dari luahan hati dan perasaan bercampur dengan perkongsian idea bersama.

-Yang Baik itu Datang daripada Allah / Yang Lemah Semuanya Datang daripada Kedha’ifan Diri Sendiri-

Wallahu a’lam...

Sumber:
‘Riyadhush Shalihiin’, Imam An-Nawawi rahimahullah
Ustaz Al-Hasan, Hadhramawt.
Ustaz Sayuti, Al-Azhar.
http://thufailsayuti.blogspot.com/

Komunikasi Dengan Allah – DOA


Solat dan doa adalah antara cara kita berkomunikasi dengan Allah.

 Mengapa kita berdoa?
Berdoa akan mewujudkan rasa penghambaan(ubudiyyah) kita kepada Allah. Kita sebagai hamba yang lemah dan tidak berdaya memohon kepada Pencipta kita, Yang Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.

Kunci Untuk Berdoa
Kuncinya untuk berdoa adalah Y2K iaitu
  • Y ialah YAKIN
Kita perlu selalu bertanya kepada diri kita ketika berdoa, sejauh mana keyakinan kita setiap kali kita mengungkapkan doa kita itu?
  • 2K ialah yakin dengan dua perkara iaitu;
1.    Allah itu sentiasa mendengar doa kita kerana doa adalah komunikasi kita dengan Allah.
2.    Allah berjanji akan memperkenankan setiap doa hamba-hambanya.
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah)  sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu…” [2:186]

  • Dan ditambah dengan KHUSYUK.
Kita khusyuk dalam doa sama seperti khusyuk di dalam solat kita. Ia lahir apabila kita faham dan menghayati doa yang kita bacakan. Maka, jika  hendak membaca doa di dalam bahasa Arab, cubalah cari makna dan maksud doa itu di dalam bahasa yang kita fahami.

Perkara Tambahan Kunci Untuk Berdoa
Antara perkara yang perlu dititik-beratkan ialah adab-adab berdoa seperti menghadap kiblat, berwuduk, mengangkat tangan dan suara  sederhana.
“Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.” [7:55]

Cara yang terbaik dalam berdoa adalah seperti yang Allah ajarkan kepada ahli syurga,
“Doa ucapan mereka (di dalam Syurga) ialah Maha Suci Engkau dari segala kekurangan wahai Tuhan. Dan ucapan penghormatan mereka padanya ialah: Selamat sejahtera! Dan akhir doa mereka ialah Segala puji dipersembahkan kepada Allah yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.” [10:10]

Berdoa Selain Kepada Allah
Memohon atau meminta selain kepada Allah boleh menjerumuskan kita kepada syirik. Berharap kepada manusia samaada bomoh, pemimpin atau sesiapa sahaja yang sebenarnya bersifat lemah dan sementara adalah sangat perlu dielakkan.
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.” [22:73]

Mengapa Doa Tidak Makbul?
Penyebab utama doa tidak dimakbul ialah :
1.    Makanan haram
2.    Gopoh dalam berdoa

Dalam koleksi Hadis 40 Imam Nawawi, hadis ke-10 menyebut :
Daripada Abu Hurairah r.a beliau berkata, Rasulullah SAW telah bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala baik. Dia tidak menerima kecuali perkara yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang mukmin dengan apa yang telah diperintahkan kepada para Rasul di mana Allah Ta’ala berfirman: ‘Wahai para Rasul! Makan minumlah kamu makanan yang baik-baik dan hendaklah kamu beramal soleh’. Dan Allah Ta’ala berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makan minumlah kamu makanan yang baik-baik yang Kami rezekikan kepada kamu’. Kemudian Baginda menyebut perihal seorang lelaki yang bermusafir jauh, yang berambut kusut masai dan berdebu, yang menadah tangan ke langit (iaitu berdoa): Wahai Tuhanku! Wahai Tuhanku! Bagaimanakah doanya akan dimakbulkan sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia dikenyangkan dengan makanan yang haram?” [Hadis Riwayat Muslim]

Daripada hadis di atas, dapat dilihat bahawa bukti-bukti utama penghalang kepada doa ialah pemakanan yang haram. Yang dikatakan haram dalam konteks ini membawa kepada dua maksud :
a)    Makanan itu sendiri haram hukumnya seperti babi, arak dan lain-lain.
b)    Sumber makanan itu adalah haram seperti rasuah, harta pusaka atau harta anak yatim dan banyak lagi.

Hadis tersebut menerangkan bagaimana seorang lelaki yang memenuhi kriteria orang yang akan dimakbulkan doanya seperti bermusafir, bersungguh-sungguh berdoa dengan mengangkat tangan ke langit serta berkali-kali menyebut Tuhan-nya. Namun, doanya ditolak kerana makan, minum dan pakaiannya haram.

Gopoh dalam berdoa adalah kita mahu doa kita dimakbulkan serta-merta atau dalam masa terdekat. Doa kita insyaAllah akan dimakbulkan, cuma bila dan bagaimana doa itu dimakbulkan adalah kerja Allah yang kita perlu yakin bahawa Allah memberi yang terbaik kepada kita.
“Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang menderita apabila ia berdoa kepadaNya, dan yang menghapuskan kesusahan, serta menjadikan kamu pengganti (umat-umat yang telah lalu) mendiami dan menguasai bumi? Adakah sebarang tuhan yang lain bersama-sama Allah? Amat sedikit di antara kamu yang mengingati (nikmat Allah itu).” [27:62]

Bilakah masa untuk berdoa?
Kita boleh berdoa kepada Allah pada bila-bila masa sahaja. Namun, afdalnya sebahagian masa-masa berdoa menurut hadis antaranya adalah :
1.    Ketika dalam sujud
Dari Abu Hurairah bahawa Nabi s.a.w. bersabda:“Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika dia sedang sujud. Oleh itu , perbanyakkanlah membaca doa pada saat itu, kerana besar kemungkinan akan dimakbulkan.” [Hadis Riwayat Muslim]
2.    Sewaktu satu pertiga malam
“Allah s.w.t. turun ke langit dunia apabila tinggal sepertiga malam yang terakhir dan berkata : ‘Ada sesiapa yang memohon kepada-Ku untuk Ku makbulkan, ada sesiapa yang meminta kepada-Ku untuk Kuberikan, ada sesiapa yang beristighfar memohon ampun untuk Ku ampunkan?” [Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim]
3.    Ketika hujan turun
“Berdo’alah pada waktu mustajab do’a iaitu sewaktu pasukan tentera bertempur, waktu mendirikan solat dan ketika hujan turun.” [Hadis Riwayat Abu Daud]
4.    Di antara waktu azan dan iqamah
“Tidaklah ditolak do’a di antara azan dan iqamah.” [Hadis Riwayat Tirmizi]
5.    Ketika bermusafir dan teraniaya
“Tiga bentuk do’a yang pasti dimakbulkan Allah, iaitu do’a orang yang teraniaya, do’a orang yang bermusafir dan do’a ibu bapa terhadap anaknya.” [Hadis Riwayat Abu Daud]
6.    Malam Jumaat, hari jumaat, waktu jemaah berdiri utk menunaikan solat kerana Jumaat penghulu segala hari.
Sabda Rasulullah, ”Bahawasanya pada malam jumaat, ada suatu ketika yg mustajab doanya.” [Riwayat Tarmizi]

Doa-Doa Yang Afdal
Sebaik-baik doa adalah doa-doa daripada Al-Quran, kerana ayat-ayat Al-Quran itu sendiri adalah kalam Allah (kata-kata dari Allah). Contohnya, doa Nabi Ibrahim di dalam surah 14:35-41.
Antara doa-doa di dalam Al-Quran
  • Doa supaya tidak berputus asa [Maryam:4]
  • Doa dilapangkan dada dan dipermudahkan urusan [Thaha:25-26]
  • Doa mohon kurnia rahmat dan petunjuk yang lurus segala urusan [Kahfi:10]
  • Doa mohon keampunan atas kesalahan meminta sesuatuyang tidak diketahui hakikatnya [Hud:47]
  • Doa mohon diberi keputusan yang baik [A’raaf:89]
  • Doa mohon kasih sayang untuk ibu bapa [Isra’:14]
  • Doa mohon dihindarkan dari fitnah dan diselamatkan dari tipu daya orang kafir [Yunus:85-86]
  • Doa memohon kesejahteraan dunia dan akhirat [Baqarah:201]
  • Doa memohon keampunan dan rahmat [A’raaf:23]
  • Doa memohon agar diterima amalan [Baqarah:127]
  • Doa dicukupkan keperluan [Taubah:129]
  • Doa mohon agar mensyukuri nikmat Allah [Ahqaf:15]

Penutup
Semoga kita memperbaiki cara berdoa dan berkomunikasi kepada Allah. Jangan kita menjadi seperti orang yang disebutkan dalam Surah Yunus, ayat ke-12,
“Dan apabila seseorang manusia ditimpa kesusahan, merayulah ia ditimpa Kami (dalam segala keadaan), sama ada ia sedang berbaring atau duduk ataupun berdiri; dan manakala Kami hapuskan kesusahan itu daripadanya, ia terus membawa cara lamanya seolah-olah dia tidak pernah merayu kepada Kami memohon hapuskan sebarang kesusahan yang menimpanya (sebagaimana ia memandang eloknya bawaan itu) demikianlah diperelokkan pada pandangan orang-orang yang melampau apa yang mereka lakukan.” [10:12]

Kiat Menghafaz Al-Quran


Muqaddimah
Tidak dapat tidak bagi mereka yang inginkan hafazan yang kuat memerlukan masa yang panjang. Adapun mereka  yang menghafaz kerana sebab-sebab tertentu maka tulisan ini tidak sesuai bagi mereka. Sebelum itu perlu diingatkan bahawa hafazan perlu kepada kesabaran, kesungguhan, tidak tergesa-gesa ingin mendapatkan hasil dan tidak cepat merasa bosan. Perlu diingatkan juga masa yang panjang diperuntukkan untuk hafazan dengan niat menuntut ilmu akan diberi ganjaran oleh Allah swt.

Dua disiplin utama dalam hafazan

Pertama                : Kurang jumlah bahan yang ingin dihafaz
Kedua                    : Ulangan

Kurangkan Jumlah Bahan Yang Ingin Dihafaz
Ini kerana jumlah yang banyak akan menyebabkan cepat rasa bosan dan putus asa. Boleh jadi juga hafazan dalam jumlah yang banyak akan menghilangkan sejumlah hafazan yang lain kerana tiada ketekunan dalam hafazan. Walaubagaimanapun ini bergantung kepada setiap individu. Oleh itu, cara yang praktikal ialah dengan membahagikan bahan yang ingin dihafaz setiap hari dan istiqomah walaupun jumlahnya sedikit.


Ulangan
Hafazan memerlukan kepada ulangan yang banyak. Jumlah bahan yang sikit akan dapat membantu kita mengulangi nas banyak kali dan mengekalkan hafazan dalam tempoh yang lama.

Faktor-Faktor Lain Yang Membantu Hafazan
1. Doa
Doa ialah senjata dan perisai mukmin. Doa juga merupakan wasilah paling cepat dan mudah .  Doa yang ikhlas, penuh pengharapan dan dengan hadirnya hati nescaya akan dimakbulkan Allah swt.

Firman Allah swt;
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mahu menyembahku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”. (al-Ghafir : 60)

2. Meninggalkan Maksiat
Antara faktor penting yang membantu hafazan ialah menjauhi maksiat. Telah banyak peringatan daripada para salaf tentang perkara ini, di antaranya ;

Telah berkata ad-Dhohhak bin Mahazim:
Tiada seorangpun yang menghafaz al-Quran kemudian dia melupakannya kecuali dengan dosa yang dilakukan kerana Allah telah berfirman ; Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah kerana perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu) ( as-Syura : 30). Sesungguhnya di antara musibah yang paling besar ialah melupakan al-Quran”.


3. Mengambil Berat
Mengambil berat dan menjaganya dengan bersungguh-sungguh  akan membantu memudahkan hafazan. Ini terbukti dalam kehidupan manusia, apabila seseorang mengambil berat tentang sesuatu perkara jarang sekali dia akan melupakannya.

4. Melatih Diri
Kali pertama menghafaz, sebahagian daripada kita akan merasa sukar, akan tetapi melatih diri akan memudahkan hafazan. Dengan banyaknya latihan akan menajamkan kekuatan dan kecepatan hafazan.
Telah berkata al-Askari: “Pada permulaan menghafaz aku merasakan kesukaran, kemudian setelah melatih diri, aku mampu menghafaz 200 bait qasidah setiap malam.”

5. Beramal
Antara faktor yang mengukuh ilmu ialah dengan kita beramal. Ahli Ilmu sering kali mengingatkan kita tentang perkara ini di antaranya;
Telah berkata asy-Sya3bi: “Kami membantu hafazan hadith dengan beramal dengannya.”

6. Memilih Waktu Yang Sesuai
Ini juga menjadi faktor yang membantu hafazan, iaitu memilih waktu yang sesuai untuk menghafaz. Antara waktu sesuai yang disyorkan ulama` ialah pada waktu sahur (sebelum subuh), pertengahan malam dan pada waktu pagi.

7. Menghafaz Pada Usia Muda
Menghafaz di usia muda merupakan satu lagi faktor yang membantu hafazan.
Telah berkata ‘lqomah bin Zaid: “ Hafazanku di usia muda seolah-olah aku melihat helaian kertas”.
Ibu bapa dan penjaga seharusnya mengambil perhatian melatih anak-anak pada usia kecil mereka. Kerana hafazan pada usia ini lebih kuat. Sekiranya waktu muda anak-anak berlalu ia tidak mungkin mendapatkannya semula.

8. Ulang Kaji
Ulang kali merupakan faktor yang tidak dapat dielakkan lagi kerana ia akan membantu mengukuhkan hafazan. Di antara kata-kata para salaf;
Telah berkata az-Zuhri: “ Sesungguhnya yang menghilangkan ilmu ialah lupa dan meninggalkan muzakarah (ulang kaji)”.




Diterjemah dan diringkaskan dari Risalah ;
al-Hifz, ahammiyyatuhu, ‘ajaibuhu, toriqotuhu, asbabuhu.
Dr. Abd. Qoyyum as-Sohaibani.

Sabarku di Medan Azhar!

Nukilan Ahmad Akmal Wan Muhayuddin; Hafiz Sulong Al-Azhar.

 "..Waduh2..panas nih...nasib baik ana pakai baju t-shirt kat dalam jubah ni....kalau tak...memang mandi peluh la ana ni.." keluh seorang sahabat ketika pulang dari Masjid Al-A`la...selepas menunaikan solat Jumaat..



Pengalaman ku di bumi Azhar...terlalu banyak keluhan dan ungkapan yang membangkitkan obor kelemahan jiwa kedengaran...terlalu kerap..

Kerana??

Sungguh, Al-Azhar ini merupakan sebuah medan yang benar-benar menguji ketabahan dan kesabaran...Mungkin "mereka" berhak mengatakan:

"..Alah..standard laa...sekolah lain pun susah jugak...nak belajar.. mesti lah kena berkorban!.."

"...Macam la Azhar tu miskin sangat...sama je macam sekolah lain...bangunan, makmal, komputer, macam biasa la...apa yang kurangnya??..."

Namun..."kami" yang merasai bahang kepahitannya lebih memahami...

Benar kata pepatah arab...[Siapa yang MERASA, dia yang MENGETAHUI!]

Terutamanya our first batch...of SmAz!!

Apa yang "teruji" sangat di bumi Azhar ni?

Huh...mudah sahaja di sebut..namun tidak akan sama rasanya pada bahu yang memikul...

Siangnya...
Hafazan Quran..Kelas ilmiah akademik dan diniah...dengan cuaca yang sering menjanjikan kepanasan...

Tips nak berjaya di SMAZ??

"..Antum kena hafal semua maddah yang kita belajar..."

Itu baru Diniah!! Akademik juga tak dilupakan...

"...Subjek-subjek ni penting untuk masa depan antum semua ni..."

Hafazan Quran!!

"...Kullu yaum..aqallusy-syai`, `Arba`ah sofhat..!"

Dan banyak lagi cabaran yang "kami" tempuhi hanya untuk mencapai satu misi...

Tak pernah rasa nak pindah ke??

Pindah??

Selalu terfikir...dan perancangan ke arah itu sudah terlalu banyak...

Sebab-sebab mahu berpindah?

Mudah...

"Sekolah kita ni tak sistematik langsung.."

"Disiplin kita teruk sangat.."

"..Ana tension betul dengan pelajaran kat sekolah ni...banyak sangat...ana tak boleh fokus!!"

"..Ana tak suka la dia tuh...suka betul denda org ikut hati dia je..."

Dan bermacam alasan lagi...

Persoalan...

Kenapa aku tergerak untuk menulis semua ini...

Bukan hanya sekadar melepaskan ledakan jiwa yang kian lama mencengkam diri...

Lantas membungkam mulut untuk bertutur...

Kerana...

Pada suatu hari...

"..Ana rasa menyesal sangat pindah dari sekolah ni....tengok la...anta pun dah jadi hafiz...kalau ana stay lagi...insyaallah ana pun hafiz mcm anta kan?? Rugi kan pindah?? AAaaaaHHhh!!! Menyesal betul...KALAULAH DULU TU ANA LEBIH BERSABAR...."

Ini satu keluhan realiti yang terpacul dari seorang insan..

Yang kini hanya bergelar..

bekas pelajar Sekolah Menengah Al-Azhar...

Tulus dari hati yang murni..

Telus dari lisan yang jujur...

AYYUHAL IKHWAH!!

Sungguh Allah itu Maha Kaya...dan Dia mampu memberi nikmat Nya pada sesiapa jua yang dikehendaki...

Praise be to Allah!

Atas satu nikmat yang dikecapi bersama di medan Azhar ini...

Namun ramai yang tidak menyedarinya...

SABAR!!

"Kami" juga insan biasa...

Yang semestinya inginkan perubahan dalam hidup ini...

Namun "kami" ini dipilih Allah...

Untuk TERUS BERSABAR dalam menempuh liku berduri ini...

"Kami" di tentukan untuk TERUS BERDIRI di jalan ini...

Biar jatuh tersadung...

"Kami" bangkit kembali...

Biar sakit rasanya...

"Kami" akan TERUS TETAP di sini...

Kerana "kami" yakin....

Ini pasti satu susunan takdir..

Yang menyimpan seribu satu hikmah...

Teringat pula kisah "kami" ketika pulang dari masjid al-A`la...

Seusai solat Jumaat...

Kami menaiki bas ust. Borhan yang serba lama...

Pasti sekali tidak tersedia padanya penghawa dingin...

Namun cukup selesa pada pandangan "kami"!!

Tika itu...

Datang sebuah bas sekolah yang lain mengambil tempat di sisi bas "kami"...

Kenderaan "mereka" dilengkapi siap dengan penghawa dingin...

Set televisyen...

Pemain CD putar...

Cukup segala kemudahan yang menggambarkan kemewahan "mereka"...

Lantas "mereka" memandang "kami"...

Yang sedang giat mengipas diri masing-masing..

Ibarat telur dipanggang bara...

Lantas..

"Mereka" "BERPURA-PURA" menggigil..

"BERPURA-PURA" menahan kesejukan yang amat sangat melalui penghawa dingin...

Sambil tertawa beramai-ramai...

dengan renungan mengejek...

Hhhhmmmm....

"Kami" di sini tersenyum dek gelagat "LUCU" "mereka"...

Kata hatiku...

"..Biarkan "mereka"...Kerana Allah telah memilih "kami" untuk berada dalam kesusahan dan kepayahan ini..."Kami" yakin pada rahsia hikmahNya...Malah ia membuatkan kami sedar...bahawa "KAMI" SEDANG di DIDIK UNTUK TERUS SENYUM DALAM KEPAYAHAN...KERNA ITULAH ERTI SEBUAH KESABARAN..."

[doakan "KITA" terus-menerus berjalan seiringan atas jalan-Nya]